Total Tayangan Halaman

Kamis, 15 Maret 2012

Better to use a cheap camera with a lens expensive than using an expensive camera with cheap lenses

Dipilih oleh Suara Terbanyak
Saya pikir 550D dengan 600D spesifikasi nya bisa dikatakan kembar identik.
Perbedaan yang mencolok hanya ada pada body, yaitu Vari Angle LCD.

Sedangkan perbedaan yang lebih jelas adalah
Kelebihan EOS 60D dari 550D
Has a flip-out screen : Yes vs No
More cross-type focus points : 9 vs 1
Larger viewfinder : 0,59x vs 0,54x
Longer battery life : 1100 shots vs 440 shots
Has a pentaprism viewfinder : Pentaprism vs Pentamirror
Shoots faster : 5.3 fps vs 3.7 fps
Better viewfinder coverage : 96% vs 95%
Much faster max shutter speed : 1/8000s vs 1/4000s
Less shutter lag : 253 ms vs 283 ms
Slightly better image quality : 66.0 vs 65.0
Point sebelah kiri adalah 60D dan kanan adalah 550D

Kemudian kelebihan lain (feature) yang di miliki 60D dari 550D adalah :
Color accuracy : White balance in varied lighting
Still image focusing : Speed and accuracy
Video focusing : Speed and accuracy
Manual settings : How quickly and easily you can change settings

Kelebihan lain pada Body yang dimiliki eos 60D :
Lebih enak di genggam walaupun bobotnya lebih berat.
LCD Monitor kecil yang ada pada bagian atas kamera sangat membantu dan memudahkan kita dalam mengganti seting ISO, Aperture, Suter Speed.
Vari Angle LCD. Dengan LCD yang bisa di putar secara fleksibel dapat membantu pemotretan dalam kondisi yang sulit. Seperti Low Angle, dengan kamera menempel ditanah kita bisa melakukannya dengan posisi badan yang nyaman, tidak perlu tengkurep di tanah. High Angle, kita juga bisa memanfaatkan monitor untuk melihat objek yang akan kita foto dengan baik.

Yang harus menjadi pertimbangan disini adalah ketersediaan dana (sifatnya mutlak)!
Kalau benar benar terbatas pilih 550D kalau agak leluasa 60D sekalian, kenapa begitu?
Karena masih banyak perlengkapan / aksesoris yg kita butuhkan bahkan kedepannya apabila bener bener mendalami dunia fotografi anggaran ini tidak akan ada apa apanya karena harga lensa yang memiliki kemampuan yang baik lebih mahal dari pada EOS 550D.

Ada riview bembeberkan, kamera murah dengan lensa mahal atau kamera mahal dengan lensa murah! Pelajaran yang saya dapatkan disini adalah sebuah pepatah ”lebih baik menggunakan kamera murah dengan lensa mahal dari pada menggunakan kamera mahal dengan lensa murah”
Digitalrev memperagakannya dengan EOS 550D dan EOS 1D Mark III padahal perbandingan harganya jelas 10x nya, jelas yang di lihat di sini adalah hasil fotonya.
Kemudian untuk lensa, 18-55mm atau 18-135mm secara pribadi saya tidak mimilih 18-135mm kenapa? tambahkan saja sedikit anggaran sekitar Rp. 750.000 dari dari harga kit 2atau paket lensa 18-135mm, anda akan mendapatkan 2 lensa yaitu kit 1 dengan lensa 18-55mm dan lensa 55-250mm ini jauh lebih menguntungkan. Harga lensa ini sekitar Rp.2.400.000.

Pengalaman saya disini kita harus bisa membedakan antara keinginan dengan kebutuhan.
Jadi belilah kamera sesuai dgn kemampuan, lensa cukup dengan 18-55mm. Kemudian pelajari dan perdalam lagi dunia fotografi hingga kita tahu persis apa yang kita butuhkan disini, barulah kita membeli barang tersebut, kalau mengikuti nafsu dan keinginan, akan banyak uang terbuang karena membeli barang yang ngak jelas, disini memiliki arti karena bernafsu banyak yang di beli tapi tidak dipakai, karena yang di beli tidak sama dengan yang di butuhkan.

Jangan gampang terpengaruh mengikuti selera orang lain karena setiap orang memiliki selera, kemampuan, kebutuhan dan hobi yang berbeda beda! Pada saatnya nanti kita akan benar benar tahu foto seperti apa yang kita sukai dan apa yang harus di beli.

Jumat, 10 Februari 2012

Melancong ke jogjakarta

Alhamdulillah rencana main ke jogja bersama anak hmjf (himpunan mahasiswa jurnalistik dan fotografi) dapat terwujudkan. Hari rabu tanggal 8 februari jam 04.00 saya berangkat menuju kosanya mas robyanto salah satu orang penting di ukm hmjf *pak direktur* setelah di oyok...oyok akhirnya saya pun berangkat, setelah sampai di kosanya beliau, eh... sampai sana pak direktur masih belum apa..apa. belum mandi, dan masih facebookan. saya pun hanya bisa tarik napas dalem... dalem... dan bilang hmmmmmmmmmmmmm. ternyata setelah di oyok..oyok.. *disurh cepet2* malah si-Dianya belum siap, *dan harus menunggu lagi* selang waktu sekitar 30 menit - 1 jam lamanya saya menunggu. dan 15 menit kemudian rombongan calon ibu rumaha tangga mbak widya bersama dengan sohibnya mbak jenny pun datang, tapi brother robyanto masih belum juga selesai, setelah 30 menitan akhirnya beliau selesai dan kami go to terminal arjosari-malang, sampai terminal untung aja ada bus kelas ekonomi *bus tarip biasa* meskipun gak pake ac tapi tetep enak, ^_^ karena ada ac alami, hehe..
jam pun menunjukan jam setengah 6 dan bus pun di jalankan, sekitar 2-3jam'an, perjalanan menuju surabaya akan di tempuh, *huh,, lumayan lama juga yah*..... sampai surabaya *Bonek mania* saya bersama orang2 penting di hmjf pun mencari bus yang menuju terminal giwangan - jogjakarta, sekitar 6-7 jam'an perjalanan yang akan di tempuh, *kali ini bokong pun siap2 bakalan panas*.... => Bersambung.

Kamis, 25 Maret 2010

Menteri Melawat Rumah Sakit Jiwa

Seorang menteri terhormat mengunjungi sebuah rumah sakit jiwa.
"Bagaimana keadaan kamu?" menteri tersebut bertanya pada pesakit. "Senangkah kamu semua dengan segala apa yang ada disini?"
"Senang tuan!" para pesakit itu bersorak serentak.
"Apakah kelakuan kamu baik disini?"

"Baik tuan," ujar seorang pesakit. "Kerana kami berkelakuan baik, pengarah rumah sakit ini membina sebuah kolam renang untuk kami, lengkap dengan papan anjal. Secara bergiliran kami diizinkan menggunakan papan anjal itu. Kalau kelakuan kami semakin baik, pengarah berjanji akan mengisi kolam renang itu dengan air bulan depan...."